Hal yang Selalu Muncul Dalam Piala Dunia

Setiap Piala Dunia selalu ada cerita yang berkisar pada topik-topik yang sama. Dari dalam lapangan maupun luar lapangan, topik yang sama dengan actor berbeda, tempat berbeda, waktu berbeda dan tentunya juga respon berbeda. Yang pasti, Piala Dunia menjadi ajang yang selalu menghadirkan banyak kisah.

Terkait hal yang selalu muncul di setiap Piala Dunia, ada 10 hal yang selalu muncul di putaran final sepak bola akbar sejagat itu. Berikut diantaranya :

1. Bola resmi penuh kontroversi.
Tahun ini, para pemain mengeluhkan Jabulani, bola resmi buatan Adidas, yang terlalu ringan dan gampang melenting, sehingga susah dikuasai. Penjaga gawang Amerika Serikat, Marcus Hahnemann, menjulukinya sebagai “mimpi buruk”.

Pada Piala Dunia 2006 di Jerman, penjaga gawang Inggris, Paul Robinson, mencemooh bola Temgeist “seperti bola polo air”. Pada 2002, ketika Brasil menjadi juara dunia, bola resmi dikritik karena terlalu besar dan ringan.
Pada 1994, kiper Amerika Serikat, Tony Meola, mengomel karena menganggap si kulit bundar itu terlalu enteng. Sedangkan tim Spanyol menyebut bola resmi Euro 2004, Roteiro, sebagai “bola pantai”.

2. Insiden sikut
Pada 1994, Leonardo Araujo adalah salah satu pemain terbaik Brasil. Tapi, setelah 43 menit pertandingan melawan Amerika berjalan, dia menjadi mimpi buruk bagi pemain Uruguay, Tab Ramos. Ramos terpaksa mondok 3,5 bulan di rumah sakit setelah wajahnya terkena sikut Leonardo.

Pada 1998, Belanda melawan Argentina. Sesaat menjelang Dennis Bergkamp mencetak gol kemenangan, Ariel Ortega menghajar rahang penjaga gawang Edwin van der Sar.

Piala Dunia 2002 juga memperlihatkan serangan brutal pemain Turki, Hakan Unsal, yang menendang bola ke arah wajah Rivaldo. Empat tahun kemudian, giliran pemain Amerika Serikat, Brian McBride, yang ketiban sial. Tapi nasibnya lebih baik ketimbang Ramos, yang disikut wajahnya oleh Daniele De Rossi.

3. Kejayaan kuda hitam
Menang atau kalah itu soal biasa. Tapi kekalahan negara unggulan oleh tim-tim kuda hitam selalu mengejutkan. Senegal, misalnya, pernah melakukannya terhadap Prancis pada 2002. Kamerun mempermalukan Argentina pada 1990. Nigeria menghajar Spanyol pada 1998. Ghana menumbangkan Republik Cek 2-0 pada 2006. Irlandia mempecundangi Italia, runner-up Piala Dunia 1994. Korea Selatan bahkan berhasil maju sampai semifinal pada 2002 setelah menyingkirkan negara-negara yang diunggulkan di kandangnya sendiri.

4. Inggris tersingkir oleh faktor X
Kesebelasan Tiga Singa kerap tak beruntung di final Piala Dunia. Ada saja penyebabnya. Mungkin Chris Waddle penyebabnya. Atau Diego Pablo Simeone. Atau Darius Vassell. Atau wasit yang menganulir tandukan Sol Campbell. Atau David Batty. Atau Cristiano Ronaldo, yang mengedipkan mata kepada wasit sehingga membuat Rooney terkena kartu merah. Bisa jadi “tangan Tuhan” Diego Maradona. Inggris kalah, tapi tak selalu lewat permainan yang fair.

5. Bagaimanapun bagusnya permainan mereka, Spanyol adalah pecundang abadi.
Bagaikan matador yang menundukkan banteng dengan tarian, Spanyol selalu bermain cantik di setiap Piala Dunia. Tapi ternyata cantik saja tidak cukup.

6. Belanda selalu kalah dalam adu penalti
Negeri Oranye ini mungkin dibenci oleh dewi fortuna. Hingga Piala Eropa 2004, mereka selalu tak beruntung dalam adu penalti. Pada final Piala Dunia 1998 ketika menghadapi Brasil, contohnya, Ronald de Boer dan Phillipe Cocu gagal mengeksekusi tendangan sehingga Belanda kalah. Van Basten gagal di Piala Eropa 1992. Pada Piala Eropa 1996, giliran sang legenda Clarence Seedorf.

7. Pencetak gol terbanyak bukan yang difavoritkan sejak awal
Lihat saja Ronaldo, yang menjadi favorit pada 2002. Tapi akhirnya striker Jerman, Miroslav Klose, yang meraih sepatu emas. Pada 1994, Romario terlihat begitu produktif, tapi toh akhirnya Hristo Stoichkov dari Bulgaria yang menjadi pencetak gol terbanyak.

8. Gol-gol ajaib
Maradona menciptakannya pada 1986. Pada 1994, pemain tengah Saudi, Said al-Owayran, secara mengejutkan mengarungi sepanjang lapangan lalu menceploskan bola ke gawang Belgia. Tendangan voli ajaib Maxi Rodriguez mengantar Argentina meraih kemenangan atas Meksiko pada 2006.

9. Wasit kontroversial
Pada 2006, wasit Rusia, Ivanov, dijuluki “sang jagal” karena mengeluarkan 16 kartu kuning dan 4 kartu merah ketika memimpin pertandingan Belanda melawan Portugal.

10. Lelaki tidak menangis
Tapi kita selalu menyaksikan wajah-wajah lelaki perkasa yang berurai air mata setelah tendangannya meleset atau ditepis kiper dalam adu penalti sehingga membuat negaranya kalah. Siapa yang akan menangis di Afrika Selatan tahun ini?

sumber: http://www.kaskus.us/
Selanjutnya - Hal yang Selalu Muncul Dalam Piala Dunia

10 Hal yang Harus Kamu Persiapkan Nonton Piala Dunia FIFA 2010

Penyelenggaraan sepakbola terbesar bakal kick off beberapa jam lagi hari ini, 11/06/2010, yup Piala Dunia FIFA 2010 yang berlangung di Afrika Selatan selama sebulan penuh sampai tanggal 11/07/2010. Berbagai persiapan dari negara-negara tim peserta sudah dilakukan, seperti ajang uji coba yang membuat beberapa pemain bintang cedera, strategi pelatih, sampai para fans negara masing-masing menyiapkan pernak-pernik Piala Dunia 2010 untuk mendukung kesebelasan negaranya bertanding. Yang tidak bisa ikut nonton langsung Piala Dunia 2010 di Afrika, tidak perlu berkecil hati, ada 10 hal atau tips yang harus kamu persiapkan dan lakukan supaya enjoy nonton PD 2010 (bukan Perang Dunia 2010):

1. Siapkan jadwal pertandingan Piala Dunia FIFA 2010 lengkap dengan tempat tulis skornya dan tempel di dinding kamar kamu. Ini bagus untuk memantau perkembangan tim andalan kamu.

2. Siapkan TV monitor gede supaya kamu bisa jelas dan puas melihat si kulit bundar disepak oleh pemain bintang kesayangan kamu dan gol-gol indah lahir dari tim kesebalasan andalan kamu. Kemungkinan besar stasiun TV swasta menyiarkan semua pertandingan secara live.

3. Kalo nggak punya TV, andalkan laptop kamu untuk nonton Piala Dunia 2010 gratis lewat internet, jangan malah dipake download video mirip artis yang lagi heboh, soalnya ntar video streaming pertandingannya lemot dan kamu bingung membedakan mana bola dan mana BOLA. Video Iklan Komersial Piala Dunia 2010

4. Jangan nonton sendiri, supaya ada yang bisa di ajak taruhan , sori… maksudnya di ajak menangis kalo tim kamu kalah atau saling adu panas telinga mendukung masing-masing tim favorit, pan seru tuh

5. Putar lagu Piala Dunia 2010 yang dinyanyikan oleh Shakira, judulnya “Waka Waka”, supaya kamu tambah semangat nontonnya. Jika tim kamu menang, nah lagu ini sangat pas mengiringi perayaan kemenangan tim favorit kamu. Django eh eh, Django eh eh, Tsamina mina zangalewa, Anawa a a

6. Sering ikut nonton bareng di kafe-kafe, jangan cuma di rumah aja, selain hemat bayar tagihan listrik, tetangga kamu juga nggak bakal terganggu oleh teriakan histeris atau caci maki kamu pada tim lawan saat nonton PD 2010.

7. Siapkan cemilan, entah kamu nonton di rumah atau di kafe, alasannya? kamu kan duduk terus tuh, nah cemilan dapat membuat kamu sedikit berolahraga (olahraga mulut dan perut ). Kalo nonton bareng di kafe, harga cemilan pasti mahal-mahal, bisa melonjak harganya 2 kali lipat, nah kamu bisa bawa cemilan dari warung tetangga rumah kamu yang pastinya lebih murah, nanti di kafe kamu tinggal pesan kopi/soft drink aja. Masa’ kamu datang ke kafe cuma duduk doank, meskipun sudah ngirit, sedekah dikitlah ama yang punya kafe.

8. Jangan hanya mendukung satu tim, siapkan 3 sampai empat tim (wah kebanyakan yah) yang sudah kamu predikasi (dengan kacamata naluri kepelatihan kamu) bakal sampai ke partai puncak final Piala Dunia. Bukannya apa, kalo di babak grup tim andalan sudah gugur, ntar semangat nonton Piala Dunia-nya pudar deh, nangis, nggak mau makan berhari-hari, bete, dll, kan repot tuh

9. Pake kostum tim kesayangan kamu saat mereka bertanding, supaya tambah semangat nontonnya. Jangan sampai salah kostum, saat pertandingan tim A lawan tim B eh… kamu malah pake kostum tim C, bagus kalo tim C yang jadi tim peserta Piala Dunia tahun ini, kalo nggak… wah nggak tahu deh… mungkin kamu salah ambil baju kali

10. Bagi yang jarang begadang, siapkan obat untuk jaga-jaga, kali aja kamu sakit akibat banyak begadang, sayang kan… melewatkan tim andalan kamu menang, apalagi kalah, wah sakitnya mungkin tambah kumat!
Selanjutnya - 10 Hal yang Harus Kamu Persiapkan Nonton Piala Dunia FIFA 2010

Stadion-Stadion Penyelenggara Piala Dunia 2010

Berikut daftar 10 stadion penyelenggara piala dunia 2010 dalam menyambut 32 negara yang lolos dari rangkaian kompetisi melelahkan namun bergengsi di babak prakualifikasi lalu, Afrika Selatan mempersembahkan sepuluh stadion terbaiknya. Kesepuluhnya tak saja diunjukkan bagi sekitar 700 pemain pilihan dunia, tetapi untuk dikagumi sekaligus menyamankan para penggemar fanatik ke-32 tim lintas geografi itu. Berikut sepuluh stadion yang akan digunakan dalam Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Stadion Soccer City
Kota : Johannesburg
Waktu Dibangun : 1987
Selesai Direnovasi : 2009
Kapasitas penonton : 94.700

Sebagai salah satu stadion terartistik dan menakjubkan di Afrika, Soccer City Stadion, akan menjadi tempat digelarnya pertandingan pertama Piala Dunia 2010 antara Afrika Selatan melawan Meksiko, sekaligus untuk laga pamungkas di partai Final Piala Dunia pertama di Benua Hitam itu. Rancangan dasar bangunan megah itu terinspirasi dari bentuk jambangan khas Afrika yang dikenal dengan nama “Calabash’ dan keindahannya akan semakin terpancar ketika diterangi di malam hari. Soccer City berlokasi di Barat Daya Jonannersburg, dekat Sowetol, kota tempat 40 persen warga Johannersburg menetap. Karenanya, stadion ini akan menjadi pusat kegiatan selama putaran final piala dunia 2010. Soccer City dianggap sebagai jantung persepakbolaan Afrika Selatan karena sebagian besar pertandingan penting sepanjang sejarah Afrika Selatan dimainkan di sini. Di stadion ini pula, Nelson Mandela disambut oleh rakyat Afrika Selatan setelah dibebaskan dari penjara pada 1990. Soccer City adalah stadion internasional pertama yang dibangun di Afrika Selatan yang awalnya dinamai FNB Stadion dengan kapasitas 80.000 orang.

Durban Stadium atau Moses Mabhida Stadium
Kota : Durban
Selesai Dibangun : 2009
Kapasitas penonton : 70.000

Stadion yang baru dibangun ini akan menjadi penyelenggara salah satu partai semifinal Piala Dunia 2010. Bangunan raksasa itu mencirikan seni arsitektural terbaru dan menggambarkan bendera negara di ujung selatan benua Afrika. Terletak di pusat Kings Park Sporting Precinct, stadion ini mempunyai dua garis lengkung di atapnya yang kemudian menyatu pada lengkungan utama, melambangkan persatuan di negara yang pernah terbelah oleh sentimen rasial itu. Berkapasitas 70.000 tempat duduk, stadion ini mempunyai beragam fungsi dan dilengkapi kereta gantung pada lengkungan utama stadion berpanjang 350 meter dan bertinggi 106 meter di atas permukaan lapangan itun. Dari kereta gantung itu akan terlihat panorama pantai dan kota. Selain itu kawasan sekitar stadion itu akan digunakan sebagai fasilitas penunjang seperti restoran, pertokoan, arena bermain anak, dan jalur jalan kaki yang terhubung dengan pantai. Moses Mabhida, yang namanya digunakan sebagai nama Stadion ini, adalah pejuang penentang politik apartheid dan seorang politisi terkemuka Kongres Nasional Afrika, sebuah gerakan revolusioner yang memenangkan pemilihan umum 1994.

Green Point Stadium
Kota : Cape Town
Selesai Dibangun : 2009
Kapasitas penonton : 70.000

Dibangun di kota pelabuhan utama, Cape Town, stadion ini adalah salah satu situs paling dikagumi di kota itu dan akan menjadi tempat pegelaran salah satu partai semifinal Piala Dunia 2010. Stadion serbaguna itu hanya berjarak sepelemparan batu dari pantai, dengan pegunungan Cape Town sebagai latar belakang. Selain itu, lokasinya strategis karena berdekatan dengan pusat transportasi. Stadion itu juga dilengkapi dengan lapisan peredam suara.

Ellis Park Stadium
Kota : Johannesburg
Waktu Dibangun : 1982
Selesai Direnovasi : 2009
Kapasitas penonton : 61.000

Terletak di tengah kota Johannesburg dan berpengalaman menyelenggarakan Final Piala Konfederasi 2009 antara Brazil dan Amerika Serikat, stadion ini awalnya dibangun untuk menyelenggarakan pertandingan rugbi. Bernamakan anggota dewan JD Ellis, stadion yang dibangun pada 1982 itu, menempati tempat khusus di hati rakyat Afrika Selatan. Di tempat itulah pada 1995 tim rugbi Afrika Selatan memenangkan Piala Dunia Rugby setelah mengalahkan Selandia
Baru. Pada saat itu, Nelso Mandela mengangkat piala dan mempersatukan rakyat dalam perayaan kemenangan itu.

Loftus Versfeld Stadium
Kota : Tshwane/Pretoria
Dibangun : 1906
Selesai Direnovasi : 2008
Kapasitas penonton : 50.000

Sebagai salah satu stadion tertua di Afrika Selatan, berbagai perhelatan telah diselenggarakan di sini sejak 1903, sementara struktur beton pertama yang bisa menampung 2000 orang dibangun oleh dewan kota pada 1923. Stadion itu terus dibenahi sejak tahun 1948 dan digunakan untuk pertandingan rugbi dan sepakbola, bahkan pada 1995 menjadi tempat perhelatan Piala Dunia Rugbi dan Piala Afrika 1996. Loftus Versfeld Stadium adalah tempat tim nasional Afrika Selatan untuk pertamakalinya mengalahkan negara Eropa, Swedia, pada 1999.

Nelson Mandela Bay Stadium atau Port Elizabeth Stadium
Kota : Nelson Mandela Bay atau Port Elizabeth
Selesai Dibangun : 2009
Kapasitas penonton : 48.000

Stadion Nelson Mandela Bay dibangun di tepi Danau North End dan akan menjadi tuan rumah bagi laga merebut tempat ketiga, perempatfinal, dan enam laga lainnya selama Piala Dunia 2010. Stadion ini mempunyai struktur atap yang unik dan berlatar belakang pemandangn yang indah karena dekat dengan Danau North End. Sebelumnya, semua pertandinga sepakbola di kota ini dimainkan di stadion rugbi Eastern Province, Afrika Selatan.

Free State Stadium
Kota : Mangaung/ Bloemfontein
Mulai Dibangun : 1952
Selesai Direnovasi : 2008
Kapasitas penonton : 48.000

Kandang dari beberapa klub sepakbola lokal ini akan menjadi pusat perhatian Piala Dunia nanti. Di sinilah tim Spanyol, unggulan pertama Piala Kondfederasi 2009 secara mengejutkan tumbang dari tim nasional AS di pertandingan semifinal. Penduduk Bloemfontein terkenal dengan semangat olahraganya, sedangkan pusat olahraga di kota mereka ini telah menjadi ajang dari beberapa kompetisi olahraga nasional, terutama rugbi dan sepakbola.

Mbombela Stadium
Kota : Nelspruit
Selesai Dibangun : 2009
Kapasitas penonton : 46.000

Stadion ini termasuk yang baru dibangun menyambut Piala Dunia 2010. Namanya diambil dari nama kota bagian Nelspruit dan Mbolela berasal dari bahasa siSwati (salah satu bahasa resmi Afrika Selatan) yang secara harafiah berarti “banyak orang
berkumpul dalam tempat kecil.” Terletak di Provinsi Mpumalanga, stadion ini berjarak sekitar delapan kilometer dari pusat kota dan 12 kilometer dari Bandara Kruger-Mpumalanga.

Peter Mokaba Stadium
Kota : Polokwane
Selesai Dibangun : 2010
Kapasitas penonton : 46.000

Dinamakan sesuai dengan seorang pejuang antiapartheid, stadion Peter Mokaba mengenang semangat dan inspirasi sang pejuang yang juga berasal dari kota Polokwane. Rancangan stadion ini diinspirasi oleh simbol lokal, pohon Baobab, yang struktur tiang-tiang bajanya menopang atap di setiap pojoknya. Stadion yang berjarak lima kilometer dari pusat kota itu dibangun dekat stadion Peter Mokaba lama di Provinsi Limpopo. Di stadion ini, Didier Drogba yang sekarang membela Chelsea, melakukan debut internasional pertamanya untuk Pantai Gading pada kualifikasi Piala Afrika melawan Afrika Selatan.

Royal Bafokeng Stadium
Kota : Rustenburg
Mulai Dibangun : 1999
Selesai Direnovasi : 2010
kapasitas penonton : 42.000

Stadion ini dinamai sesuai dengan nama suku Bafokeng yang menetap di wilayah itu. Walaupun Rustenberg tidak mempunyai klub lokal, tetapi stadion ini telah menjadi tuan rumah bagi liga sepakbola lokal (Premier Soccer League) dan ketika Afrika Selatan mengalahkan Burkina Faso 2-1 pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2001. Stadion ini terletak 25 kilometer dari pusat kota Rustenberg.

Berikut adalah video gambaran kesepuluh stadion penyelenggaran Piala Dunia 2010 Afrika Selatan:

Selanjutnya - Stadion-Stadion Penyelenggara Piala Dunia 2010

Bola Jabulani (Bola Resmi Piala Dunia 2010 Afrika Selatan)


Bola ini dibuat dan didesain khusus oleh Adidas. Nama Jabulani diambil dari bahasa Bantu, salah satu dari 11 bahasa resmi di Afrika Selatan (Afsel), tuan rumah Piala Dunia 2010. Arti dari Jabulani kurang lebih "untuk merayakan".

Makna angka 11 menjadi salah satu inspirasi pembuatan bola tersebut. Kebetulan, di Afsel ada 11 suku dan 11 bahasa resmi. Selain itu, angka 11 merupakan jumlah pemain dalam setiap tim. Maka, desain bola ini tak jauh-jauh dari filosofi angka tersebut.

Maka, bola itu memiliki 11 warna. Warna-warna cerah penuh semangat dari Afsel sangat dominan dalam bola tersebut.

Ada gambar segitiga yang terispirasi dari figur luar Stadion Johannesburg's Soccer City. Masing-masing elemen desain tersebut menampilkan warna cerah Afsel.

""Bola itu dibuat dengan teknologi mutakhir dengan profil 'Grip 'n Groove' yang dikembangkan baru-baru ini. Teknologi ini membuat bola sangat imbang, mampu melesat dengan baik dan mudah digunakan untuk dribel. Bahkan, bola ini tak terpengaruh cuaca. Ditendang akan terasa sama saja baik dalam keadaan kering atau saat hujan," jelas Monica Ang, Brand Communication Manager Adidias Indonesia, di Jakarta, Jumat (4/12).

Menurut Monica Ang, Jabulani sudah diuji di laboratorium Adidas di Scheinfeld, Jerman. Selain itu, pengujian juga dilakukan di beberapa tempat oleh pemain-emain profesional di Universitas Loughborough Inggris, AC Milan, Bayern Muenchen, Orlando Pirates, dan Ajax Cape Town.

Jabulani merupakan bola ke-11 Adidas yang dipakai untuk Piala Dunia. Sepuluh bola sebelumnya adalah The Telstar (Piala Dunia 1970), The Telstar Durlast (Piala Dunia 1974, The Tango (Piala Dunia 1978), The Espana (Piala Dunia 1982), Azteca (Piala Duia 1986), Etusco Unico (Piala Dunia 1990), Questra (Piala Dunia 1994), Tricolore (Piala Dunia 1998), Fevernova (Piala Dunia 2002), dan Teamgeist (Piala Dunia 2006).

Kontroversi Jabulani

Mengapa bisa demikian? Kenapa penjaga gawang kaliber dunia melakukan kesalahan fatal seperti itu? Sungguh memalukan. Seharusnya para kiper itu mencuci tangan yang bersih sebelum berlaga. Demikianlah antara lain celotehan para bola mania yang menyaksikan blunder yang dilakukan beberapa kiper di arena Piala Dunia 2010, yang untuk pertama kalinya digelar di Benua Afrika, tepatnya di Afrika Selatan. Tempat baru pasti menghadirkan suasana dan warna baru, terma-suk blunder baru.

Olok-olok paling awal dan menyakitkan mengarah kepada penjaga gawang Inggris, Robert Green. Berkat keku-rangjcilan dan kurang lengketnya menangkap si kulit bundar, Green melakukan blunder sehingga terciptalah gol balasan Amerika Serikat. Buyarlah harapan Inggris untuk meme-tik kemenangan di laga awal.

Bola yang ditembakkan oleh Clint Dempsey pada menit ke-40 sebenarnya sudah diantisipasi dengan baik oleh Green. Namun, entah mengapa, bola tersebut lepas dan malah mengarah ke gawang-nya. Jadilah Green menyesal setengah mati. Blunder lainnya dilakukan kiper Aljazair, Faouzi Chaouchi, yang memberi Slovenia kemenangan dalam pertandingan pertama Grup C. Hal yang serupa tapi tak sama juga dialami kiper Paraguay saat melawan Italia.

Banyak yang bisa menerima kesalahan besar itu. Namun, ada juga yang tidak mau tahu dengan tetap mengecam sang kiper sebagai pembuat malapetaka. "Kesalahan-kesalahan seperti itu bisa terjadi pada setiap pemain. Dari sudut pandang kami, dia dimaafkan saat itu juga, bahkan sebelum dia minta maaf," kalakapten tim Aljazair, Antar.

Dalam penyesalan dan kemudian dalam perenungan untuk memperbaiki kesalahan, tidak jarang terbersit untuk mencari kambing hitam. Banyak pihak yang kini menguak kembali ketidakberesan bola resmi Piala Dunia 2010 bernama Jabulani. Pasalnya, sejak awal, Jabulani sudah mengundang kontroversi.

Bahkan beberapa pemain dan pelatih mengecam bola tersebut. Antam yang menurunkan artikel berjudul "Jabulani, Jangan Menggigit Lidah Sendiri" oleh AA Ariwibo-wo dipaparkan, empat pelatih angkat bicara bagaikan paduan suara di katedral bola. Pelatih Belanda, Bert van Mar-wijk, mengatakan, timnya piawai mencetak gol dari tendangan bebas. Sayangnya, hal itu muskil terjadi akibat buruknya kualitas bola resmf Piala Dunia 2010 atau Jabu-lant

Setali tiga uang, pelatih tim Samba, Carlos Dunga, melontarkan bogem mentah opini kepada Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke atas performa Jabulani. "Yang perlu ia (Valcke) lakukan hanya bermain. Jika ia bermain, ia pasti akan punya pendapat yang berbeda," tutur Dunga.

Dunga terlihat berang. "Orang itu tidak pernah menginjak lapangan, tidak pernah menendang bola, satu-satunya keterampilan yang ia tahu adalah berbicara. Tempatkan dia di lapangan untuk bermain, datang dan berlatih bersama kami dengan bola ini, dan setelah itu kita "bisa bicara," ujar pelatih yang membawa Brasil meraih gelar di Piala Dunia 1994.

Sejumlah pemain berkomentar negatif atas Jabulani. Penyerang Brasil, Luis Fabia-no, mengatakan, bola itu tampak aneh, .sementara penjaga gawang Julio Cesar menyebutnya sebagai "mengerikan" lantaran mirip-mirip bola murahan yang banyak dijual di pasar.

Tidak ketinggalan bek Serbia, .Nemanja Vidic, yang menyebut Jabulani merepotkan pemain di semua posisi. Seharusnya hal tersebut tak menjadi alasan ketika sebuah tim kebobolan.

Orang sudah menyatakan pendapat mereka mengenai Jabulani. "Aku sendiri akan mengatakan bahwa bola ini menyulitkan pemain depan dan para bek. Yang bisa ku-katakan adalah bahwa hal itu berlaku untuk semua orang," ujarnya.

Amat menarik untuk menyaksikan warna-warna pertandingan Piala Dunia berikutnya. Dari sini pula akan terlihat, si pemain yang memang tidak sigap dan piawai ataukah si kulit bundar yang memang tidak layak.

Selanjutnya - Bola Jabulani (Bola Resmi Piala Dunia 2010 Afrika Selatan)

10 Bintang Piala Dunia Paling Digandrungi

Pesta sepakbola Piala Dunia tak hanya sukses memikat jutaan penggemar si kulit bundar, tapi juga wanita penggemar pria macho. Piala Dunia seolah menjadi 'catwalk' bagi para bintang lapangan hijau.

Ada yang dikata ganteng. Ada yang dikata seksi. Ada pula yang dikata sensual. Yang pasti mereka semua tak hanya memikat dengan permainannya di lapangan hijau, tapi juga sosoknya yang mampu menakhlukkan setiap mata yang memandang.

Berikut urutan dari 10 bintang lapangan hijau yang sanggup memaksa wanita menonton Piala Dunia 2010, seperti dikutip dari laman Hollyscoop.

1. Cristiano Ronaldo

Cristiano RonaldoUsia: 25
Klub: Real Madrid
Tim Nasional: Portugal

Siapa tak mengenal nama ini? Ia agaknya sadar dengan segala kelebihan yang dimilikinya. Tak heran jika ia tumbuh sebagai playboy. Sejumlah selebriti dunia pun jatuh ke pelukannya seperti Paris Hilton dan Kim Kardashian.

Tapi, semua perilaku 'nakal' itu seolah terbayar dengan kemampuannya di lapangan hijau. Ia adalah pemain dengan bayaran tertinggi. Real Madrid bahkan tak pelit untuk mengasuransikan kakinya £ 100 juta atau lebih dari Rp 1,4 triliun. Pesonanya sanggup menenggelamkan kejayaan David Beckham.

2. Benny Feilhaber

Benny FeilhaberUsia: 25
Klub: AGF Aarhus
Tim Nasional: Amerika Serikat

Saat tim Amerika Serikat tampil di Afrika Selatan, sudah bisa dipastikan seluruh tatapan kaum hawa tertuju paa sosok Feilhaber. Pria kelahiran Rio de Janeiro ini merupakan salah satu bintang 'panas' di tim nasional tersebut. Banyak wanita yang berfantasi tentang sosoknya sebagai mainan yang menggemaskan.

3. Yoann Gourcuff

Yoann GourcuffUsia: 23
Klub: Girondins de Bordeaux
Tim Nasional: Prancis

Kepiawaian Gourcuff memainkan bola sepak membuatnya dijuluki 'The New Zidane'. Sebuah pujian terhormat untuk seorang pemain sepakbola Prancis. Penampilan fisiknya tak hanya laku di lapangan hijau, tapi juga dunia model.

4. Kaka (Ricardo Izecson dos Santos Leite)

Kaka (Ricardo Izecson dos Santos Leite)Usia: 28
Klub: Real Madrid
Tim Nasional: Brasil

Kaka adalah salah satu bintang tim inti Brasil. Ia bukan sekadar model celana jins Armani, tapi seorang pemain hebat dengan kemampuan kontrol yang sangat baik. Di balik pesonanya di lapangan hijau, Kaka adalah seorang pria religius yang begitu mencintai Yesus. Ia selalu menyisihkan sebagian penghasilannya untuk gereja. Kaka boleh dikata calon menantu favorit banyak orangtua pemilik anak gadis.

5. Gianluigi Buffon

Gianluigi BuffonUsia: 32
Klub: Juventus
Tim Nasional: Italia

Dia bisa dikata sebagai penjaga gawang terbaik di dunia. Ajang kali ini adalah Piala Dunia yang keempat buatnya. Pertuangannya dengan model asal Ceko, Alena Šeredová, membuat banyak wanita patah hati. Apalagi ia telah memiliki dua anak laki-laki dari sang model. Meski sudah ada yang memiliki, menatap aksinya di lapangan hijau masih sah bukan?!

6. Rafael Marquez

Rafael MarquezUsia: 31
Klub: Barcelona
Tim Nasional: Meksiko

Dia adalah anak kesayangan tim Meksiko. Daya pikatnya memang luar biasa. Bahkan, ketika mengkhianati mantan isterinya yang seorang aktris, Adriana Lavat, Marquez tak kehilangan penggemar. Kemampuannya bermain di banyak posisi seperti bek kanan, gelandang tengah-belakang atau pertahanan, membuat banyak orang bisa memaafkan perilaku bejatnya.

7. Gerard Pique

Gerard PiqueUsia: 23
Klub: Barcelona
Tim Nasional: Spanyol
Sosoknya menyeruak di antara bintang 'panas' tim Spanyol seperti Fernando Torres, Sergio

Ramos, dan Cesc Fabregas. Jangan tertipu dengan tampilan baby face-nya. Pique adalah salah satu bintang Spanyol yang terkenal tangguh di lapangan hijau.

8. Gonzalo Higuain

Gonzalo Higuain Usia: 22
Klub: Real Madrid
Tim Nasional: Argentina

Oleh klubnya, ia digadang-gadang menjadi bintang besar. Usianya yang masih cukup muda masih memungkinkannya untuk meraih prestasi besar di masa depan. Pemain kelahiran Prancis ini memiliki panggilan sayang 'Pipita'. Panggilan itu menunjukkan bahwa ia adalah putra pemain sepakbola yang memiliki julukan 'Pipa'.

9. Thierry Henry

Thierry HenryUsia: 32
Klub: Barcelona
Tim Nasional: Prancis

Melihat usianya yang sudah di atas 30 tahun, tahun ini mungkin menjadi Piala Dunia terakhir baginya. Julukannya adalah 'Anaconda'. Banyak wanita dibuatnya terkapar, tak hanya lantaran wajahnya yang sensual, tapi juga kemasan Prancis-nya.

10. Valon Behrami

Valon BehramiUsia: 25
Klub: West Ham United
Tim Nasional: Swiss

Pemain yang dijuluki bad boy ini cukup mudah dikenali dengan rambut pirang dan tato di kedua tangannya. Penampilan fisiknya membuat banyak orang menyebutnya sebagai Dennis Rodman-nya jagat sepakbola. Kemampuannya berlari membuatnya masuk dalam tim inti. Jika mata Anda awas, cukup mudah menangkap sosoknya di layar kaca.

Sumber: vivanews

Selanjutnya - 10 Bintang Piala Dunia Paling Digandrungi

Rokok Elektronik (E-Cigarette)

Rokok Electric berfungsi seperti rokok pada umumnya yang mempunyai rasa dan sensasi seperti rokok traditional sungguhan tetapi tanpa api, tembakau, karbonmonoksida, abu, puntung rokok atau berbau seperti halnya yang ada pada rokok biasa.

BAHAYA MEROKOK DENGAN ROKOK KONVESIONAL:

Racun pada Rokok Konvensional

Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.

* Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.
* Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan.
* Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.

Efek Racun

Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami resiko (dibanding yang tidak mengisap asap rokok):

* 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
* 4x menderita kanker esophagus
* 2x kanker kandung kemih
* 2x serangan jantung

Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.

Batas Aman

Menggunakan rokok dengan kadar nikotin rendah tidak akan membantu, karena untuk mengikuti kebutuhan akan zat adiktif itu, perokok cenderung menyedot asap rokok secara lebih keras, lebih dalam, dan lebih lama.
TIDAK ADA BATAS AMAN BAGI ORANG YANG TERPAPAR ASAP ROKOK.

Rahasia utama pada Rokok Elektronik ini yang menjadikannya lebih baik daripada menghisap rokok sungguhan ada pada alat inovatif electronic yang terdapat didalamnya.

Rokok Electric ini digerakkan oleh sebuah teknologi mikro dan terdiri dari 3 bagian yaitu sebuah pelor nikotin, sebuah ruangan pengubahan zat menjadi atom dan sebuah chip pintar dengan sebuah baterai lithium. Didepan ujung rokok ini terdapat lampu operasi indikator yang akan menyala ketika anda menghisapnya, seperti halnya pada saat anda menghisap rokok sungguhan ada bara api merah pada ujung rokok. Salah satu bagian yang paling menarik dari Rokok Electric ini adalah karena adanya alat pengubahan zat menjadi atom didalamnya yang dapat membuat uap seperti asap ketika dihisap, sungguh sangat seperti rokok sungguhan. Anda dapat merokok bebas nikotin dengan alat ini dan dapat terhindar dari resiko dampak-dampak akibat merokok.

Silahkan lihat demonstrasi penggunaan rokok elektronik berikut ini...


Dan lihat juga laporan E-Cigarette ini di BBC, di bagian akhir ada daftar harganya,



Yang jelas rokok jenis ini tidak menimbulkan asap (hanya berupa sedikit uap), tidak memerlukan korek tentunya untuk menyulut ujung rokok, tidak menimbulkan bau di baju, dan bisa dihisap dimana saja.

Keuntungan Menggunakan Rokok Elektronik:
- TANPA tar, racun, karbon monoksida, tembakau, dan bau asap
- Aman bagi lingkungan
- Menghemat uang
- Menghentikan kebiasaan merokok secara bertahap
- Menghindari risiko kesehatan dari merokok
- Sebagai subtitusi pengganti rokok konvensional
- Dapat disesuaikan dengan kebutuhan perokok (High, Medium, Low, dan Non Nikotin)
- Merupakan terapi untuk berhenti merokok, karena anda tetap merasa seakan akan anda sedang merokok
- Dapat digunakan dimanapun, termasuk di tempat DILARANG MEROKOK
- Menghindari risiko kesehatan yang disebabkan oleh merokok
- Baterai bisa diisi ulang
- Filter Cartridge dapat diganti-ganti berdasarkan kandungan nikotin yang diperlukan perokok (High, Medium, Low, dan Non Nikotin)
- Tidak menyebabkan polusi udara, sehingga tidak menimbulkan perokok pasif. Asap yang keluar adalah asap dari kandungan gel yang diubah menjadi uap air oleh automizer
- Bentuk dan rasa sama seperti aslinya, anda dapat menikmati seluruh proses merokok
Selanjutnya - Rokok Elektronik (E-Cigarette)

Jadwal Piala Dunian 2010 Afrika Selatan




antaranews.com


16 Besar

26 Juni 2010, 21:00 WIB
Juara Grup A v Peringkat Kedua Grup B, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth (Partai 49)

27 Juni 2010, 01:30 WIB
Juara Grup C v Peringkat Kedua Grup D, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg (Partai 50)

27 Juni 2010, 21:00 WIB
Juara Grup D v Peringkat Kedua Grup C, Free State Stadium, Bloemfontein (Partai 51)

28 Juni 2010, 01:30 WIB
Juara Grup B v Peringkat Kedua Grup A, Soccer City, Johannesburg (Partai 52)

28 Juni 2010, 21:00 WIB
Juara Grup E v Peringkat Kedua Grup F, Moses Mabhida Stadium, Durban (Partai 53)

29 Juni 2010, 01:30 WIB
Juara Grup G v Peringkat Kedua Grup H, Ellis Park Stadium, Johannesburg (Partai 54)

29 Juni 2010, 21:00 WIB
Juara Grup F v Peringkat Kedua Grup E, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria (Partai 55)

30 Juni 2010, 01:30 WIB
Juara Grup H v Peringkat Kedua Grup G, Cape Town Stadium, Cape Town (Partai 56)

Perempat-Final
2 Juli 2010, 21:00 WIB
Pemenang Partai 53 v Pemenang Partai 54, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth (Partai 57)

3 Juli 2010, 01:30 WIB
Pemenang Partai 49 v Pemenang Partai 50, Soccer City, Johannesburg (Partai 58)

3 Juli 2010, 21:00 WIB
Pemenang Partai 52 v Pemenang Partai 51, Cape Town Stadium, Cape Town (Partai 59)

4 Juli 2010, 01:30 WIB
Pemenang Partai 55 v Pemenang Partai 56, Ellis Park Stadium, Johannesburg (Partai 60)

Semi-final

7 Juli 2010, 01:30 WIB
Pemenang Partai 58 v Pemenang Partai 57, Cape Town Stadium, Cape Town (Partai 61)

8 Juli 2010, 01:30 WIB
Pemenang Partai 59 v Pemenang Partai 60, Moses Mabhida Stadium, Durban (Partai 62)

Perebutan Juara Ketiga
11 Juli 2010, 01:30 WIB
Tim Kalah Partai 61 v Tim Kalah Partai 62, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth (Partai 63)


Final
12 Juli 2010, 01:30 WIB
Pemenang Partai 61 v Pemenang Partai 62, Soccer City, Johannesburg (Partai 64)
Selanjutnya - Jadwal Piala Dunian 2010 Afrika Selatan

Welcome Piala Dunia 2010

Tak terasa perhelatan akbar 4 tahunan yang akan menyedot perhatian jutaan penggemar bola dunia akan segera berlangsung. Bagaikan pibu dalam cerita dunia persilatan, maka gelaran akbar di Afrika Selatan ini akan berlangsung dari tanggal 11 Juni 2010 sampai tanggal 12 juli 2010. Akan ada 64 partai dan akan diikuti para pendekar dari 32 kesebelasan yang mewakili negara masing-masing. Bagi kita para bola mania di Indonesia, tampaknya hanya kegembiraan menyaksikan pibu tersebut, masih jauhlah kelas para pendekar kita untuk berlaga di even tersebut. Apa boleh buat, dengan hanya menontonpun kegembiraan tak akan berkurang. Tulisan ini merupakan catatan pinggiran dari seorang penggemar bola yag juga berada di negara yang ada di pinggir dalam konteks prestasi di dunia kangouw persebakbolaan. Walaupun kalau dihitung jumlah penggemar bolanya, saya yakin Indonesia akan masuk dalam 5 besar. Mudah-mudahan ini bisa menjadi pengantar menikmati rangkaian pertandingan bermutu di Piala Dunia ke 19 di Afrika Selatan ini.

Demam bola ataupun demam Piala Dunia memang telah melanda ke seluruh dunia. Virusnya telah berjangkit ke seluruh dunia melebihi melebihi virus apapun yang pernah dikenal. Menjangkiti tua muda, anak-anak, pria, wanita. Mereka rela terjangkiti virus tersebut walaupun kadang harus bergadang dan mengorbankan hal-hal lain dalam kehidupannya. Permainan sebelas orang melawan sebelas orang ini kadang tak hanya mewakili semangat olahraga namun juga ada kebersamaan, kerja keras dalam proses mobilisasi vertikal seseorang, namun kadang juga mewakili perjuangan suku/bangsa bahkan kadang juga ideologi. Demam bola pun melanda seluruh planet bumi. Ya, sepak bola telah menjadi semacam agama baru menurut pendapat beberapa orang, bukan dalam artian teologi namun kadang muncul ritual-ritual khas dunia sepakbola.

Bagi sebagian orang sepakbola telah memberikan jalan bagi mobilisasi vertikal untuk memperbaiki kehidupan sosial ekonomi bagi diri, keluarga maupun bangsanya. Banyak pemain-pemain top dunia dari kawasan Afrika, Amerika Latin kebanyakan berasal dari lingkungan masyarakat miskin sehingga mereka melihat peluang, bermain bola adalah jalan termdah bagi mereka. Sementara itu persaingan sengit antara klub Bercelona dengan Real Madrid di Spanyol ditenggarai juga dibumbui oleh adanya keinginan pemisahan dari wilayah Katalan terhadap Spanyol. Sedangkan bagi para penggila bola, maka sepakbola meupakan obat untuk melepas kepenatan dari himpitan beratnya beban kehidupan ekonomi sehari-hari.
Dalam percaturan politik ekonomi dunia, sepakbola juga ikut andil besar dalam mempromosikan dan mengubah nasib suatu negara. Siapa yang tidak kenal Brazil dan Argentina yang sangat disegani dalam percaturan bola dunia. Padahal kedua negara tersebut sejak dulu tidak termasuk kelompok Negara G-8, bukan negara terkemuka dalam bidang politik dan ekonomi. Namun dengan prestasi tim bolanya siapa yang tak kenal Brasil sejak jaman Pele, Ronaldo, Ronaldinho hingga jaman Kaka. Siapa pula yang tak mengenal Argentina sejak ada Kempes, Maradona hingga Messi saat ini. Boleh dibilang kita bahkan tak tahu nama kepala negara-negara tersebut, namun jangan ditanya nama negara asal Lionel Messi atau Kaka, kita akan menjawab dengan mudah. Ya sepakbola bisa menggantikan politik dalam meperkenalkan, mempromosikan serta diplomasi negara di level dunia.

Dalam Piala Dunia ke 19 nanti siapa tahu akan muncul banyak kejutan dan bisa melambungkan nama negara-negara yg sebetulnya mungkin kurang begitu bergaung di dunia internasional. Negara seperti Pantai Gading, Ghana, Honduras mungkin saja membuat kejutan yang membanggakan bagi negaranya. Setidaknya warga negara mereka bisa menepuk dada dan berkata, kami ada di perhelatan Piala Dunia. Jika ingin mencapai level ini Indonesia mesti bangun terlebih dahulu dan kerja keras untuk bisa hadir di pibu tersebut. Entahlah kapan kesempatan itu akan datang tidak ada yang bisa menjawab atau bahkan merani mentargetkan. Mungkin seperti syair lagu Ebiet G Ade bisa mewakilinya, cobalah kita bertanya pada rumput yang bergoyang,. Ya rumput yang bergoyang karena sudah pasti PSSI tak punya jawabnya.

Penyelenggaraan Piala Dunia : Pengembangan Olahraga dan Bisnis

Piala Dunia ke 19 kali yang akan digelar di Afrika Selatan ini merupakan yang kedua kali diselengarakan di luar benua Eropa dan Amerika setalah pertama pada Tahun 2002. FIFA tampaknya bisa mengubah tradisi bahwa penyelengaranan Piala Dunia tidak harus dilakukan di suatu Negara yang punya tradisi olahraga terutama sepakbola cukup kuat. Tentu saja banyak teori konspirasi yang dituduhkan, namun tak bisa dipungkiri bahwa penunjukan tuan rumah Piala Dunia tahun 2002 di Jepang dan Korea Selatan. Banyak dugaan bahwa pemilihan waktu itu didasarkan untuk memperbesar kue bisnis sepakbola baik dari penjualan pernak pernik seperti kaos, dll maupun memperbesar ruang bagi iklan melalui televisi. Begitu juga di Afrika Selatan ini juga banyak dugaan seperti itu. Namun tak ada yang salah dengan semua itu, sepanjang permainan di lapangan dilakukan dengan sportivitas maka semua kawasan dunia berhak menikmati langsung pertandingan bermutu secara langsung dan kalaupun bisnis dari bola makin berkibar maka itu suatu berkah yang patut disyukuri. Dan diyakini akan menambah daya tarik bagi orang yang akan terjun dalam dunia sepakbola.


Penyebaran sepakbola baik menyebarkan indahnya permainan di lapangan atau aspek bisnisnya sebetulnya telah dilakukan FIFA sebelumnya ketika menunjuk Amerika Serikat menjadi tuan rumah Piala Dunia Tahun 1994. Ini pertama kali Piala Dunia digelar di luar Eropa ataupun Amerika Selatan sebagai kutub utama permainan sepakbola. Walaupun di gelar di AS dimana sepakbola bukan olahraga utama, namun penyeleggaraannya sukses besar. Sampai saat ini tercatat Piala Dunia di AS menyedot penonton langsung datang ke stadion mencapai 3.587.538 pnonton, yang merupakan jumlah rekor terbanyak penonton.
Walaupun Piala Dunia telah diselenggarakan 18 kali sejak tahun 1930-2006 namun hanya beberapa negara saja yang mampu menuarai kejuaran olahraga yang paling menyita perhatian penduduk dunia tersebut. Tercatat Uruguay sebagai negara yang pertama kali menjuarai Piala Dunia telah 2x juara, Italia (4x), Brasil (5x), Jerman (3x), Inggris (1x), Argentina (2x), Perancis (1x). Event 4 tahunan tersebut juga sempat terhenti ketika meletus dan berkecamuknya Perang Dunia 2. Setelah diselenggarakan pada tahun 1938 maka di tahun 1942 dan 1946 Piala Dunia ditiadakan.

Gol, Gol dan Gol :

Tidak ada yang lebih menarik rasanya menonton pertandingan sepakbola melebihi nikmatnya, indahnya proses terciptanya sebuah gol. Ya, gol, sesuatu yang menjadi tujuan utama setiap tim untuk memperoleh kemenangan. Tentu saja dalam sejarah Piala Dunia telah lahir banyak kampiun-kampiun pencetak gol dalam tiap turnamen sejak tahun 1930 sehingga menjadi top scorer. Namun hanya ada 3 pemain saja yang bethasil mencetak 10 gol atau lebih dalam satu Piala Dunia. Entah kekuatan setiap kesebelasan yang makin berkembang ataukah gaya permainan yang makin cenderung defensif sehingga makin sulit untuk mencetak gol. Tercatat Just Fontaine (Perancis) mencetak 13 gol di Piala Dunia 1958, kemudian Sandor Kocsis (Hongaria, 11 goldi tahun 1954) dan Gerd Muller (Jerman Barat, 10 gol di tahun 1970). Sejak itu jumlah gol terbanyak di Piala Dunia yang bisa dicetak seorang pemain terasa menurun. Di Piala Dunia 2006 pencetak gol terbanyak adalah Miroslave Klose dari Jerman dengan hanya mencetak 5 gol saja.


Tentu saja selain goal getter, ada banyak hal lain yang menarik mencermati lahirnya sebuah gol. Bahkan kadang sangat kontroversial. Tentu bagi kebanyakan kita saat ini bisa mengenang bagaimana hebatnya dan juga kontroversialnya pemain yang dianggap sebagai salah satu terbaik yang pernah lahir dalam dunia sepakbola, Maradona. Pertandingan perempat final di Piala Dunia Meksiko 1986 di Eztadion Azteca tersebut memang penuh aroma persaingan, dendam, amarah di kedua kubu. Apalagi beberapa tahun sebelumnya kedua negara terlibat dalam perang bersenjata ketika memperebutkan kepulauan Malvinas (menurut Argentina) atau Falkland (menurut versi Inggris). Pertandingan ini sendiri akhirnya dimenangkan oleh Argentina dengan skor 2-1. Dan kedua gol Argentina dicetak oleh Maradona. Sedangkan gol Inggris dicetak oleh Gary Lineker, yang akhirnya juga menjadi top skorer di Piala Dunia 1986 dengan koleksi 6 gol.

Gol pertama Argentina terlihat jelas di layar TV dicetak dengan menggunakan tangan alias handball ketika dia menerima umpan lambung ke arahnya di depan gawang Inggris. Maradona sendiri menyebutnya sebagai gol “The Hand of God” atau Gol Tangan Tuhan. Sedangkan orang Inggris lebih suka menyebutnya sebagai “The Hand of Cheat” alias tangan curang. Namun gol kedua Maradona ke gawang Inggris jelas menunjukan kepiawaian dan kejeniusan olah bola dari mahabintang yang kontroversial ini. Dimulai dari proses Maradona menjemput bola di daerah sendiri mengalahkan Peter Beardsley dan Peter Reid, kemudian ia berlari ke gawang Inggris. Penonton menahan napas panjang ketika menyaksikan Maradona masih bisa melewati Terry Butcher dan kemudian Terry Fenwick sebelum memutari Peter Shilton lalu menceploskan bola ke gawang Inggris. Saking indahnya goal kedua Maradona ini disebut sebagai gol terbaik dalam Piala Dunia yang pernah ada. Bahkan di tahun 2002 gol tersebut disebut sebagai gol abad ini “The Goal of Century” oleh FIFA melalui website-nya. Ya, Maradona pemain terhebat yang pernah penulis saksikan melalui layar kaca. Sayang penulis belum mengalami jamannya Pele, pemain legendaries yang dsering disebut sebagai pemain terbaik sepanjang masa, atau melihat penampilan terbaiknya ketika bermain di Piala Dunia 1970.

Atraktif Football dan Prinsip Tsun Zu

Sebagai penonton apalagi mereka yang sudah sampai pada tahap penikmat permainan sepakbola tentu sangat mengharapkan adanya permainan yang indah. Permainan indah bisa diperagakan oleh skill individu yang hebat dalam menguasai dan mengolah si kulit bundar. Para seniman bola dari Amerika Latin seperti Brazil, Argentina sering menmapilkan pertunjukan skill individu yang luar biasa dan menarik untuk ditonton. Kampiun-kampiun bola sejak jaman Pele, Zico, Maradona, Ronaldo, Ronaldinho hingga era Lionel Messi membuktikan bahwa kepiawaian dalam mengolah si kulit bundar akan sangat menarik dan mampu menghasilkan gelar juara. Brazil yg dipenuhi para seniman bola selalu mampu menampilkan permainan yang indah alias jogo bonito. Tim Samba ini pula satu-satunya negara yang mampu menghasilkan 5x tropi Piala Dunia alias penta campeone. Kedua tim utama negara Amerika Latin tersebut termasuk yang menganut adagium pertahanan yang terbaik adalah menyerang lawan terlebih dahulu.

Prinsip menyerang agar mampu menghasilkan gol lebih banyak dan mempertontokan sepakbola yang menarik juga banyak dianut oleh banyak tim tim Eropa seperti Belanda, Portugal, Spanyol, Jerman dan Inggris. Memperbincangkan konsep sepakbola menyerang ala Eropa, tampaknya harus berbicara mengenai sistem total football yang diciptakan oleh Rinus Michels . Konon sistem permainan yang pada intinya permainan menyerang yang melibatkan semua pemain selain kiper dalam menyerang lawan, sesekali berganti ganti posisi namun tetap tidak melupakan posisi utamanya. Permainan ini diperagakan dengan baiknya oleh tim Belanda di dekade 1970-an terutama saat tampil di final Piala Dunia 1974 melawan Jerman Barat dan Piala Dunia 1978 melawan Argentina. Skill tehnik yang tinggi para pemain Belanda era 1970-an seperti Johan Cruyff, Johan Neeskens, Johny Rep, Rob Resenbrink, Rud Kroll, Arie Haan, dll membuat Belanda sangat disegani pada era itu. Namun sayangnya prestasi mereka tidak pernah sampai di puncak di Piala Dunia. Pada level klub mereka yang merupakan tulang punggung klub utama Belanda saat itu, Ajax Amasterdam, memang hebat. Ajax menjuarai Piala Champion Eropa tahun 1971, 1972 dan 1973.

Meski gagal menjuarai Piala Dunia, Belanda telah menggoreskan kenangan manis sebagai tim yang membawa aroma baru dengan gaya menyerang yang khas bergelombang. Entah apakah Rinus Michels, si jenius yang meramu sistem tersebut terinspirasi oleh bait-bait prinsip strategi perang dari Sun Tzu, seorang filsuf China yang mengarang karya berjudul Art of War kira-kira 2.300 tahun yang lalu. Sun Tzu menulis tentang strateginya a.l : Dalam bergerak hendaknya secepat angin, dalam gerakan lambat hendaknya seanggun rimba belantara, dalam bertahan bertahanlah sekokoh gunung, dan bila menyerang harus melanda seperti guntur”. Ya prinsip permainan bola yang menyerang dengan cepat bagaikan guntur dan bisa bertahan sekokoh gunung karena semua bisa naik menyerang dan turun ikut bertahan sangat mirip dengan prinsip-prinsip Sun Tzu ini.

Aroma permainan menyerang yang enak dilihat ini sayangnya agak memudar belakangan. Beberapa pelatih negara Negara utama dunia sepakbola seperti Brazil, Argentina, Italia dan Jerman lebih memilih sepakbola bertahan dengan jargon tidak kalah. Ini mengundang kritikan pedas para pengamat karena akan menurunkan mutu dan daya tarik permainan sepakbola. Untuk tahun 2010, banyak pihak berharap bahwa pertandingan akan lebih seru dengan kuatnya negara-negara dengan pelatih yang punya kiblat strategi menyerang sehingga bisa diharapkan akan lebih menarik. Tim-tim seperti Brazil, Argentina, Portugal, Belanda, Spanyol dan Inggris saat ini termasuk tim yang diharapkan dapat menampilkan permainan menyerang terbaiknya dilihat dari materi pemain yang mereka miliki.
Orang-orang hebat

Rinus Michels akan dikenang selalu sebagai pelatih hebat yang menggali sistim totall football walaupun tidak pernah berhasil memenangkan Piala Dunia. Tentu dalam sejarah Piala Dunia banyak sekali mereka yang dicatat dengan tinta emas atas prestasinya. Sebut saja Pele, pemain besar dan hebat dari Brazil. Dialah satu-satunya pemain di dunia yang pernah merasakan gelar juara dunia 3 kali. Bersama tim Brazil ia merasakan gelar juara dunia di tahun 1958, 1962 dan 1970. Ia juga menjadi pemain termuda di dunia yang berhasil mencetak gol di Piala Dunia ketika pada usia 17 tahun 239 hari mencetak gol ke gawang Wales di perempat final Piala Dunia 1958. Namun rekor Pele sebagai pemain termuda yang pernah tampil di Piala Dunia dipecahkan oleh Norman Whiteside dari Irlandia Utara. Ketika tampil di Piala Dunia 1982 saat melawan Yugoslavia, ia baru berusia 17 tahun 42 hari.
Tentu bukan hanya yang muda saja yang bisa berprestasi, mereka yang tergolong sudah berumur-pun mampu berprestasi di Piala Dunia. Sebuf saja Dino Zoff kiper dan kapten kesebelasan Italia ketika menjuarai Piala Dunia 1982. Ia menjadi pemain tertua yang pernah memenangkan Piala Dunia. Selain itu tercatat juga Roger Milla pemain asal Kamerun yang sempat main di liga Indonesia di masa akhir karirnya. Milla tercatat sebagai pemain tertua yang pernah tampil di Piala Dunia dan juga pemain tertua yang pernah mencetak gol di Piala Dunia. Ketika tampil di Piala Dunia 1994 melawan Rusia, ia berusia 42 tahun 39 hari.

Ada 2 orang yang hebat dalam sejarah Piala Dunia hingga saat ini yang berhasil meraih Piala Dunia baik sebagai pemain dan sebagai pelatih kesebelasannya. Mario Zagalo dari Brazil berhasil meraih juara dunia sebagai pemain di Piala Dunia tahun 1958, 1962 dan berhasil meraih Piala Dunia ketika menjadi pelatih Brazil di tahun 1970. Orang kedua adalah Franz Backenbauer dari Jerman Barat, yang dijuluki sebagai ‘Der Kaiser’ atau Sang Kaisar. Ia meraih Piala Dunia tahun 1974 sebagai pemain dan kapten Jerman dan sebagai pelatih Jerman di Piala Dunia 1990.

Walaupun tak pernah masuk sebagai top scorer di Piala Dunia, Gabriel Batistuta dari Argentina, yang terkenal dengan Batigol-nya di liga Italia, merupakan satu-2nya pemain yang berhasil mencetak 2x hatrick (mencetak 3 gol dalam 1 pertandingan) di dua turnamen Piala Dunia. Ia melakukan hatrick di Piala Dunia 1994 dan 1998. Sementara kalau bicara pemain yang paling banyak dan paling lama tampil di ajang Piala Dunia adalah Lothar Matthaus dari Jerman. Ia bermain di 25 pertandingan di Piala Dunia 1982, 1986, 1990, 1994 dan 1998. Sedangkan kalau menyebut pemain yang paling sering tampil di pertandingan final Piala Dunia maka Cafu dari Brazil pemegang rekornya. Ia tampil di final pada Piala Dunia 1994, 1998 dan 2002. Di tahun 1994 dan 2002 Brazil tampil sebagai juara sedamngkan di tahun 1998 Brazil kalah 0-3 dari Perancis.

Karir : Dari Pemain ke Pelatih

Sepakbola berkembang dengan cepat ke seluruh Dunia antara lain karena dimesi ekonomi dari industri sepakbola. Piala Dunia merupakan panggung pembuktian bagi pemain maupun pelatih yang terlibat di dalamnya. Ia menjadi semacam etalase, ruang pamer bagi pelatih dan pemain untuk membuktikan kualitasnya yang pada akhirnya bisa bermakna pada nilai transfer, gaji, bonus, dll reward yang bisa di terima oleh pemain maupun pelatih. Kesuksesan yang diraih baik berupa penampilan yang prima maupun prestasi juara dan kategoi prestasi lainnya tentu merupakan idaman semua yang terlibat di Piala Dunia.

Bagi pemain nilai transfer yang naik merupakan cerminan akan penghargaan akan kualitasnya dalam bermain. Walaupun besaran nilai tranfer sebagian besar akan diterima oleh klub dia berasal. Bagi seorang pelatih maka nilai renumerasi kontrak tahunan sebagai pelatih menunjukan seberapa besar kemampuannya dihargai. Hanya saja untuk berkarir sebagai pemain ada beberapa keterbatasan yang tak bisa dihindari yaitu usia. Rata-rata dalam olahraga sepakbola ada golden age yaitu usia yang dianggap paling produktif, biasamnya mereka berada di umur 20-27 tahun. Rentang usia ini dianggap cukup matang, bugar dan bisa produktif. Sangat jarang pemain utama bisa terus bermian dengan bagusnya ketika usia sudah menginjak di atas 30 tahun. Karir sebagai pelatih biasanya menjadi pilihan yang masuk akal. Mereka sudah mengenal duniamya, aturannya, pemain di industrinya
Karir sebagai pelatih ini juga menjanjikan reward yang sangat menarik. Jika melihat angka-angka gaji pelatih mereka yang melatih tim 32 negara yang terlibat di Piala Dunia Afrika Selatan ini memang bisa membelakakan mata kita. Fabio Capello, pelatih tim Inggris menduduki peringkat pertama sebagai pelatih termahal dengan menerima gaji setahun sebesar US$ 9.900.000,- yang kemudian disusul di peringkat kedua dan ketiga adalah Marcelo Lippi pelatih tim Italia dengan gaji US$ 4.100.000,- dan Javier Aquirre pelatih tim Meksiko dengan gaji US$ 4.000.000,-. Sedangkan pelatih Argentina, Diego Maradona mendapatkan gaji sebesar US$ 1.200.000,- dan berada di urutan ke 14 ranking gaji pelatih kesebelasan yang berlaga di Afrika Selatan.

Melihat angka-angka ini tentu membuat kita berdecak kagum, betapa hebatnya sepakbola mampu memberikan reward bagi pelatih. Sekedar pembanding, Dr Sri Mulyani Indrawati, Menkeu Indonesia yang akan segera menjadi salah satu Managing Director di World Bank akan menerima renumerasi dalam bentuk gaji dan fasilitas-fasilitas lainnya sebesar sekitar US$ 475.000,- per tahun. Ini sedikit datas gaji yang diterima pelatih kesebelasan Serbia yang sebesar US$ 447.000,- dan berada di urutan ke 24 daftar gaji tertinggi pelatih 32 negara yang berlaga di Afrika Selatan. Pelatih dengan gaji tahunan terkecil adalah Kim Jong Hun, pelatih Korea Utara yang mendapatkan gaji US$ 250.000,- per tahun.

Welcome Piala Dunia 2010:

Sepakbola memang menarik untuk dikaji lebih dalam. Banyak aspek bisa diulas dari soal permainan bola itu sendiri, aspek perjuangan manusia-manusia yang terlibat di dalamnya, analisis perkembangan indsutri dan bisnisnya, dll. Namun bagi penulis yang paling utama memang menikmati permainan bolanya itu sendiri. Tentu kalau tahu banyak hal lainnya bisa menambah kenikmatan menonton permainan sepakbolanya itu sendiri.
Bravo sepakbola, mari kita nikmati Piala Dunia 2010.

Referensi :

1. www.askarlo.net
2. World Cup 1930- 2010, Tiga Kelana, 2010.
3. Buku Panduan Piala Dunia 2006 Jerman, Persembahan Bank Bukopin, 2006
4. Sun Tzu : Perang dan Manajemen, We Chow-hou, Lee Khai-Sheang & Bambang Waluyo Hidayat, 2001


Selanjutnya - Welcome Piala Dunia 2010