Dunia hewan memang luas sekali ada yang Makhluk Kecil yang Mematikan ada juga Hewan yang Pernah Menyelamatkan Dunia dan kali ini Hewan beracun di bumi ini. Diantaranya bahkan ada yang dapat sangat mematikan dalam waktu yang singkat. Apa saja hewan beracun yang paling mematikan? Hewan yang masuk dalam kategori beracun, biasanya memiliki zat kimia berbahaya yang disebut toksin. Toksin ini bisa disimpan dalam kelenjar atau kulit hewan.
Pada umumnya, hewan beracun di dunia memiliki warna yang sangat terang. Biasanya berwarna kuning cerah, biru, merah atau oranye. Bila predator tidak takut dengan warna-warna tubuh yang mencolok, maka itu bisa membunuhnya. Hal ini karena tingkat racun pada hewan-hewan ini begitu terkonsentrasi, bahkan dalam jumlah kecil sekalipun dapat mematikan dengan langsung mempengaruhi jantung dan paru-paru.
Seperti dilansir dari Buzzle dan Scienceray, Rabu (28/4/2010), berikut 10 hewan beracun yang paling mematikan, yaitu:
1. Ubur-ubur Kotak (Box Jellyfish)
Ubur-ubur kotak adalah ubur-ubur mematikan yang ditemukan di perairan Australia dan Asia. Racun pada ubur-ubur ini sangat mematikan dengan langsung menyerang jantung, sel kulit dan sistem saraf manusia dan hewan lainnya.
Racun hewan ini sangat kuat hingga menyebabkan sakit yang luar biasa. Biasanya manusia yang tersengat tentakelnya akan mengalami shock dan tenggelam atau bisa juga langsung menderita serangan jantung dan meninggal.
2. Ular King Kobra (Ophiophagus Hannah)
Satu gigitan ular ini dapat dengan mudah membunuh manusia. Racun ular King Kobra bahkan mampu membunuh seekor gajah Asia dewasa hanya dalam waktu tiga jam, jika digigit di daerah rawan seperti belalai.
Bisa King Kobra tidak begitu beracun ketimbang ular lainnya, tapi ular ini mampu menyuntikkan racun lima kali lebih banyak dari ular lainnya, sehingga dapat mematikan lima kali lebih cepat ketimbang ulang lain.
3. Siput Marble Cone
Siput ini ditemukan di perairan air asin. Satu tetes racun siput Marble Cone cukup untuk membunuh sekitar 20 manusia. Bila tersentuh siput ini akan mengakibatkan sakit parah, mati rasa, kesemutan dan bengkak di daerah yang tersentuh. Hal ini juga dapat menyebabkan kegagalan bernapas, kelumpuhan otot dan gangguan penglihatan. Dan belum ada anti-bisa untuk racun siput Marble Cone ini.
4. Gurita Lingkaran Biru (Blue-Ringed Octopus)
Gurita ini hanya berukuran sebesar bola pingpong, tapi racun hewan laut ini mampu membunuh sekitar 26 orang. Pada awal gigitan, tidak ada gejala seperti rasa sakit, tapi dalam waktu 10 menit, gejala mulai terlihat seperti mual-mual dan muntah.
Ada juga beberapa kasus yang menyebabkan kelumpuhan dan kematian. Dan sampai saat ini pun belum ada penawar untuk racun gurita ini.
5. Kalajengking Death Stalker (Death Stalker Scorpion)
Sebagian besar kalajengking relatif tidak berbahaya dan hanya menimbulkan rasa sakit, mati rasa atau pembengkakan.
Tapi kalajengking Death Stalker sangat berbahaya, karena racun kalajengking ini dapat menimbulkan rasa sakit yang tak tertahankan, lalu demam, diikuti dengan koma, kejang, kelumpuhan dan kematian.
Kalajengking jenis ini biasanya akan mematikan individu yang memiliki kekebalan tubuh yang tidak baik atau lemah jantung. Kalajengking Death Stalker banyak ditemukan di Afrika Utara dan Timur Tengah.
6. Ikan Batu (Stonefish)
Ikan ini banyak ditemukan di Samudra Pasifik dan Hindia dan merupakan jenis ikan yang paling beracun.
Ikan ini menyimpan racun di permukaan tubuhnya yang sama sekali tidak manarik dan menyerupai batu. Racun ikan batu ini dikenal dapat menyebabkan rasa sakit yang parah, dan bahkan disebut dengan 'rasa sakit terpuruk yang dikenal manusia'.
Sengatan ikan batu dapat membuat seseorang mengalami shock, kelumpuhan bahkan kematian jaringan. Jika tidak segera mendapat penanganan medis dapat menyebabkan amputasi dan kematian pada manusia.
7. Laba-laba Brazilian Wandering (Brazilian Wandering Spider)
Laba-laba Brazilian Wandering yang dikenal dengan laba pisang atau Phoneutria, merupakan salah satu makhluk hidup yang paling beracun. Racun laba-laba ini dapat sangat mematikan bahkan dalam jumlah yang sangat kecil. 0,006 mg racun laba-laba Brazilian Wandering dapat membunuh seekor tikus.
Laba-laba Brazilian Wandering merupakan laba-laba paling beracun diantara laba-laba lainnya. Sengatan laba-laba ini tidak hanya menimbulkan rasa sakit yang luar biasa, tetapi juga dapat menyebabkan Priapisme (ereksi yang tidak nyaman yang bertahan sampai berjam-jam bahkan menyebabkan impotensi) pada pria.
Laba-laba ini hidup nomaden (berpindah-pindah) dan sering bersembunyi pada siang hari di daerah berpopulasi tinggi seperti rumah, tumpukan baju, sepatu dan mobil, sehingga dapat sangat meresahkan.
8. Ular Inland Taipan
Ular Inland Taipan adalah ular yang paling beracun dalam ketegori ular. Satu gigitan ular ini dapat membunuh hingga 100 manusia dewasa. Bahkan racun ular Inland Taipan 400 kali lebih beracun ketimbang ular kobra biasa.
Racun ular ini begitu neuro-toksik yang dapat membunuh manusia dalam waktu kurang dari 45 menit.
Amfibi ini banyak ditemukan di hutan hujan di Amerika Selatan atau Amerika Tengah dan juga merupakan salah satu hewan paling beracun di bumi.
Katak yang berukuran 2 inchi ini mampu menyimpam racun di balik warna kulitnya yang indah dan mencolok.
Katak yang berukuran 2 inchi ini mampu menyimpam racun di balik warna kulitnya yang indah dan mencolok.
Racunnya yang terkonsentrasi, dalam jumlah kecil telah mampu membunuh sejumlah besar manusia dan hewan, sekitar 2 mikrogram (sejumlah tinta yang digunakan untuk menulis).
Racun katak ini disebut racun katak panah, karena racun katak ini sering diambil dan digunakan pada anak panah untuk berburu. Dan katak ini menyengat makhluk apapun yang mendekati, menyentuh atau memakannya.
Racun katak ini disebut racun katak panah, karena racun katak ini sering diambil dan digunakan pada anak panah untuk berburu. Dan katak ini menyengat makhluk apapun yang mendekati, menyentuh atau memakannya.
10. Ikan Buntal (Puffer Fish)
Seekor ikan akuarium yang indah, tapi juga dapat menyababkan hal-hal fatal. Kulit dan organ-organ tertentu dari ikan bantal ini sangat baracun bagi manusia, dan biasanya akan mematikan bagi nelayan yang tidak berpengalaman menangkap dan memakan ikan ini.
Racun ikan ini dapat mematikan bibir, lidah dan bahkan menyebabkan kelumpuhan otot. Kebanyakan korban meninggal dalam waktu 24 jam. Dari tahun 1996 sampai 2006, rata-rata sekitar 20-44 insiden keracunan per tahun, dan 6 diantaranya menyebabkan kematian. Karena racun pada ikan ini, hanya koki berlisensi yang diperbolehkan untuk menjadikan ikan ini sebagai makanan.
Sumber: DetikHealth
Like Folder