Amblasnya jalan ini terjadi sekitar pukul 00.00 Wib, Selasa(10/2).
ironisnya jalan yang putus ini merupakan jalan milik negara yang masih dalam tahap pengerjaan yang masuk dalam proyek preservasi jalan nasional yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Preservasi Jalan dan Jembatan Provinsi Sumatera Selatan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III Ditjen Bina Marga Depatemen PU. Mulai dari Kota Baturaja, Kabupaten OKU, Kota Martapura, Kabupaten OKUT, hingga batas Provinsi Lampung sepanjang 38,70 kilometer.
Sejumlah warga yang ditemui mengatakan, jebolnya gorong-gorong itu sudah ada tanda-tandanya sejak satu tahun silam namun hingga kini belum juga diperbaiki. Kalaupun ada langkah perbaikan sifatnya hannya sekedarnya saja.
“Kejadian ini yang terparah, setahun lalu, luapan anak sungai sasa itu juga sempat merusak bangunan rumah makan doyok yang persis terletak di pinggir jalan itu,” ungkap Zaman (40) warga sekitar.
Sementara itu Kisman (45) seorang sopir damtruk yang mengangkut baru bara dari Tanjung Enim dengan tujuan Jakarta yang ditemui mengatakan, dirinya sejak pukul 23.00, Selasa (9/2) sudah ada dilokasi. Truk sarat muatan batu bara yang dikemudikannya tidak dapat melintas karena ketinggian air mencapai satu meter lebih menggenangi badan jalan. Namun sekitar satu jam kemudian atau pukul 00.00 dinihari, Rabu (10/2) ruas jalan yang terendam itu putus akibatnya sudah dapat dipastikan dirinya dan sopir angkutan barang dan jasa yang hendak melintas dua arah baik yang datang dari arah Baturaja tujuan Lanpung atau sebaliknya terpaksa terhenti disekitar lokasi tanpa dapat bergerak sedikitpun karena antriam mobil sudah mencapai puluhan kilometer lebih. "Sripo