Banyak orang tidak tahu bahwa mencampur minuman berenergi dengan alkohol adalah tindakan berbahaya. Minuman berenergi dianggap bisa menetralkan efek mabuk dari alkohol, padahal campuran kedua jenis minuman itu justru membuat seseorang lebih mabuk.
Bahaya mencampur kafein dan alkohol ini dinyatakan oleh peneliti dari University of Florida. Peneliti melakukan survei terhadap 800 mahasiswa Amerika yang sering pergi ke bar dan mabuk-mabukan. Kadar alkohol dalam mulut partisipan kemudian diukur oleh peneliti.
Hasil survei menunjukkan bahwa 6,5 persen partisipan yang mencampur minuman berenergi dengan alkohol mengalami mabuk tiga kali lipat lebih tinggi daripada partisipan yang hanya minum alkohol saja.
Peneliti juga melaporkan bahwa para pelanggan bar yang sering mencampur dua jenis minuman itu lebih lama meninggalkan bar karena mengalami mabuk dalam jangka waktu yang lebih panjang.
"Selama ini terjadi kesalahpahaman terhadap tindakan mencampur dua jenis minuman tersebut. Biasanya orang yang suka mabuk mencampurkan minuman berenergi dengan minuman alkoholnya agar tidak terlalu mabuk, padahal itu salah," ujar Bruce Goldberger dari University of Florida College of Medicine seperti dilansir Healthday, Jumat (12/2/2010).
Di dalam minuman berenergi terkandung kafein yang bisa mengurangi perasaan ngantuk akibat konsumsi alkohol. Para pemabuk menganggapnya sebagai minuman yang bisa menyadarkan dan menyegarkan mereka kembali setelah mengonsumsi alkohol.
Menurut laporan Journal Addictive Behaviors, sebanyak 28 persen mahasiswa di Amerika melakukan hal itu. Padahal menurut peneliti, campuran kedua jenis minuman tersebut bisa mengakibatkan kondisi 'wide awake and drunk' yang merupakan kondisi mabuk yang lebih parah dan berbahaya daripada mabuk biasa.
Meski demikian, peneliti masih mencari tahu berapa jumlah kadar kafein yang bisa menyebabkan efek tersebut.
Bahaya mencampur kafein dan alkohol ini dinyatakan oleh peneliti dari University of Florida. Peneliti melakukan survei terhadap 800 mahasiswa Amerika yang sering pergi ke bar dan mabuk-mabukan. Kadar alkohol dalam mulut partisipan kemudian diukur oleh peneliti.
Hasil survei menunjukkan bahwa 6,5 persen partisipan yang mencampur minuman berenergi dengan alkohol mengalami mabuk tiga kali lipat lebih tinggi daripada partisipan yang hanya minum alkohol saja.
Peneliti juga melaporkan bahwa para pelanggan bar yang sering mencampur dua jenis minuman itu lebih lama meninggalkan bar karena mengalami mabuk dalam jangka waktu yang lebih panjang.
"Selama ini terjadi kesalahpahaman terhadap tindakan mencampur dua jenis minuman tersebut. Biasanya orang yang suka mabuk mencampurkan minuman berenergi dengan minuman alkoholnya agar tidak terlalu mabuk, padahal itu salah," ujar Bruce Goldberger dari University of Florida College of Medicine seperti dilansir Healthday, Jumat (12/2/2010).
Di dalam minuman berenergi terkandung kafein yang bisa mengurangi perasaan ngantuk akibat konsumsi alkohol. Para pemabuk menganggapnya sebagai minuman yang bisa menyadarkan dan menyegarkan mereka kembali setelah mengonsumsi alkohol.
Menurut laporan Journal Addictive Behaviors, sebanyak 28 persen mahasiswa di Amerika melakukan hal itu. Padahal menurut peneliti, campuran kedua jenis minuman tersebut bisa mengakibatkan kondisi 'wide awake and drunk' yang merupakan kondisi mabuk yang lebih parah dan berbahaya daripada mabuk biasa.
Meski demikian, peneliti masih mencari tahu berapa jumlah kadar kafein yang bisa menyebabkan efek tersebut.
Like Folder